Pasaman Barat – Ujicoba pengalihan traffic proyek penggantian Jembatan Pinaga dilakukan dalam rangka kelancaran arus transportasi serta kelancaran proses proyek penggantian Jembatan Pinaga Pasbar – Sumbar, 23 September 2020.
Kepala Dinas Perhubungan Rizaldi mengatakan, uji kelayakan jembatan darurat Pinaga digelar hari ini, guna melihat secara langsung kesiapan di lapangan terkait arus lalulintas yang melewati Jembatan darurat Pinaga. Serta akses jalan dan jembatan alternatif yang saat ini masih tahap penyelesaian pembangunan.
“Kita sudah pastikan satu jembatan darurat yang berkapasitas kendaraan yang bisa melintas satu persatu berkapasitas maksimal 12 ton. Sementara kendaraan yang melebihi tonase 12 ton lebih, saat ini sedang dilakukan pembangunan jalan dan jembatan alternatif dilokasi proyek. Namun masih tahap pengerjaan penyelesaian akses jalan dan jembatan supaya bisa untuk dilewati oleh kendaraan bertonase 12 ton lebih,” ujarnya.
Sementara itu, Konsultan Supervisi Mul membenarkan, di lapangan pihak kontraktor pelaksana sudah membangun satu uni jembatan darurat dan sudah dapat dipastikan bisa dilewati satu persatu dengan maksimal tonase kendraan berkapasitas 12 ton Sedangkan kendaraan yang berkapasitas 12 ton lebih sedang diupayakan akses jalan dan jembatan alternatif di lokasi proyek jembatan Pinaga yang saat ini dikebut pengerjaannya.
“Sejak terkontrak pelaksanaan proyek penggantian jembatan Pinaga sebelum dimulai proses pembangunan, terlebih dahulu dilakukan serangkaian kegiatan. Diantaranya borring lapisan tanah guna menentukan kondisi pemancangan tiang pancang jembatan. Sesuai rencana proyek penggantian jembatan pinaga yang akan dibangun yakni Lebar jembatan dari 6 meter menjadi 9 meter, panjang jembatan dari 26 meter menjadi 30 meter dan menggunakan struktur tiang pancang rangka baja, c ujarnya.
Sementara, umur bangunan jembatan rata – rata 50 tahun, Sebut Satuan Kerja Pemeliharaan Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi Sumbar PPK 1.4 Efriwandi kepada awak media di lokasi proyek.
Sementara Pelaksana lapangan PT.Sultan Arvant Permana Suharto didampingi pemilik perusahaan Nasril mengatakan, saat ini sudah dilakukan ujicoba jembatan darurat dan sudah dihadiri pihak dari Satker PU PJN Wilayah 1 Sumbar, Dinas Perhubungan, Jajaran Kapolsek Kinali, Satlantas Res Pasbar serta masyarakat setempat.
Ia menambahkan, kapasitas jembatan darurat dengan kapasitas kendraan yang melintas bertonase maksimal melintas satu persatu 12 ton, guna mengantisipasi hal yang tidak di inginkan kita menghimbau kendraan yang melintas agar melintas satu persatu saat melintas jembatan darurat tersebut, namun setidaknya ditemukan kendala lapangan sehingga memakan waktu pelaksanaan yakni dua faktor keterlambatan pekerjaan diantaranya pembebasan lahan jembatan pinaga dan jalan jembatan alternatif kendraan bertonase lebih 12 ton lebih saat ini maaih dalam penyelesaian akhir.
Secara teknis kegiatan penggantian proyek jembatan pinaga akan kita persiapkan semaksimalkan mungkin lebih cepat lebih baik karena proyek ini bersumber dari alokasi dana APBN kementrian PUPR.
Sesuai kontrak penggantian jembatan pinaga dengan Lebar jembatan dari 6 meter menjadi 9 meter, panjang jembatan dari 26 meter menjadi 30 meter dengan kontruski tiang pancang rangka baja.
Salah seorang Ninik Mamak setempat Hendra Datuak Bando Kayo menjelaskan akses jalan dan jembatan alternatif yang berkapasitas diatas 12 ton sudah dibangun sebagai akses jalan dan jembatan alternatif sedangkan lahan yang dimamfaatkan melewati areal lahan ninik mamak , dengan panjang jalan 350 meter, sedangkan jembatannya panjang 12 Meter lebar 6 meter dan akan tetap dilewati satu persatu oleh kendraan yang berkapasitas 12 ton lebih, dan insya allah akan selesai secepat mungkin. (Buyung)