RAJA Bungo Setangkai, Suliki 50 Kota Payakumbuh Sumatera Barat, bergelar Datuk Tan Malaka VII Baeh Satu Lantak Salapan, H Hengky Novaron Arsil, SE, MM dan Permaisuri Datin Tan Malaka VII Rangkayo Monalisa didaulat hadir pada Festival Adat Budaya Nusantara (FABN).

Rangkaian kegiatan ini, berlangsung di Alun-alun Semarapura, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, pada 16 – 19 Agustus 2022.

Kehadiran Raja Bungo Setangkai Datuk Tan Malaka, Hengky Novaron Arsil, SE, MM dan Permaisuri Datin Rangkayo Monalisa ini, atas undangan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Adat Nusantara (DPP MATRA).

Diketahui, Kelarasan Bungo Setangkai Suliki 50 Kota Payakumbuh, Sumatera Barat ini termasuk dalam 211 kerajaan yang syah dari seluruh nusantara yang tergabung dalam MATRA, bersama dengan belasan perwakilan kerajaan dari mancanegara.

Raja Bungo Setangkai, Datuk Tan Malaka, Hengky Novaron Arsil, SE, MM mengatakan selain menghadiri festival adat dan budaya Nusantara. Namun, tak kalah pentingnya menyaksikan seremoni pelantikan Andi Bau Malik Baramase Tatukajangan dari Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, selaku Ketua DPP MATRA, yang sebelumnya dipangku KGPAA Mangku Alam II.

“Atas nama Kerajaan Bungo Setangkai Suliki 50 Kota Payakumbuh, kami mengapresiasi DPP MATRA atas inisiatifnya dalam penyelenggaraan Festival Adat dan Budaya Nusantara sebagai wujud inovasi dan kolaborasi untuk terus melestarikan budaya,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Datuk ini.

Menurut Pak Datuk, momen tersebut, tentunya selain sebagai upaya untuk mempererat silaturahmi antar kerajaan dan lembaga adat. Namun juga dapat menggali potensi ekonomi serta menunjukan kepedulian dan pelestarian budaya nusantara.

“Berkaca dari event tersebut, saya selaku Datuk Tan Malaka mengajak dan mengimbau masyarakat di Kabupaten 50 Kota Payakumbuh khususnya, serta semua pihak untuk dapat berpartisipasi dalam upaya melestarikan budaya dan mempromosikan pariwisata. Tentunya sebagai upaya pemulihan ekonomi sehingga Indonesia dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” cetusnya.


Dikatakan, dalam rangkaian kegiatan tersebut, dilaksanakan sejumlah pembahasan agar kerajaan tetap berperan demi kemajuan Indonesia. Selain itu, demi eksistensnya kerajaan ditengah zaman serba digital ini.

”Jadi, banyak manfaat yang dapat dipetik, dalam mengikuti FABN di Bali Ini. Demi untuk kesolidasi kerajaan dan eksistensi serta kiprah di masa mendatang,” pungkasnya.
 
Top