Bali, – PADA dasarnya reuni itu baik. Bisa mempertemukan dan menjalin kembali hubungan silaturrahmi. Pertemuan atau reuni yang sudah direncanakan, biasanya jauh sebelumnya sudah dibentuk kepengurusan atau kepanitiaan, agar acara dapat berjalan dengan lancar dan bermakna bagi mereka yang hadir.
Begitu juga dengan reuni ke 36 tahun Alumni Akademi TNI AL Angkatan ke 32 yang diadakan di Bali. Dan sebagai salah seorang anggota dari alumninya Laksaman TNI (Purn) Hargianto, SE. MM. M.Si (HAN) Datuak Bagindo Malano Nan Hitam turut hadir.
Kepada media ini lewat pesan WhatsApp-nya Hargianto menyampaikan, “Tujuan dari reuni ini selain untuk bersilaturahmi, juga merupakan semacam sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting”.
Terkait reuni ini, setelah sekian lama mengabdi untuk negara, dimana saat ini para perwira sudah masuk masa pensiun keseluruhannya. Terakhir yang masih dinas adalah Laksdya TNI (Purn) Aan Kurnia sebagai Kabakamla RI dan Letjen TNI Marinir Bambang Suswantono sebagai Irjen TNI, katanya.
Sebagai abdi negara yang bertugas di kesatuan TNI AL yang tersebar di wilayah Indonesia, kegiatan reuni ini tidak hanya sebatas melepas rasa kangen antar anggota saja, tetapi sebagai sebuah bentuk komitmen ke depan untuk bersama-sama menjadi satu keluarga dalam wadah Alumni Akademi TNI AL anggkatan ke 32 dengan berbagai agenda kegiatan.
“Kegiatan ini telah berlangsung dari Rabu – Jum’at (9 – 11 Agustus 23), dan diikuti oleh seluruh anggota dengan titik kumpul di Jakarta dan Surabaya. Mereka datang, ada yang terbang dengan rombongan dan naik mobil pribadi bersama keluarga sembari menikmati keindahan alam bersama keluarga”, ungkapnya.
Ditegaskan Hargianto, mengakhiri masa pengabdian hingga maksimal usia dinas akan menjadi momen yang sangat mengharukan dan menjadi impian semua personil. Sebab, tidak semua personil TNI Angkatan Laut dapat merasakan momen ini. Banyak diantaranya yang harus mengakhiri masa bhakti sebelum mencapai usia pensiun karena berbagai sebab.
“Masa pensiun bukanlah akhir segalanya. Fase ini hanyalah transisi dari mengabdi secara aktif dalam dinas TNI Angkatan Laut menuju pengabdian dengan cara lain di tengah-tengah masyarakat. Tentunya dengan terus mempertahankan jati diri dan karakter insan Jalasena yang berbudi baik, disiplin, ramah tamah, peduli dengan lingkungan sekitar, serta menjadi teladan dalam sikap sederhana, bahkan menjadi pelopor untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar", ungkap mantan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II/Padang itu.
Untuk itu, selepas pengabdian kepada negara, dia akan terus mengabdi kepada masyarakat. Kini dia memilih jalur politik untuk meneruskan pengabdiannya. Dan kini dia telah terdaftar sebagai salah seorang Caleg DPRD Sumbar dari Partai NasDem dengan Daerah Pemilihan Bukittinggi dan Agam.
"Nanti bila dia dipercaya dan diamanahkan untuk duduk sebagai Anggota DPRD Sumbar dari Dapil Bukittinggi dan Agam. Pendidikan karakter melalui olah raga dan seni akan menjadi program kerjannya, dalam memajukan potensi olahraga dan kesenian daerah", tegas putra Cingkariang, Banuhampu, Kabupaten Agam ini.
Karena pendidikan itu merupakan sumber kemajuan suatu bangsa, dan dengan pendidikan yang baik kualitas sumber daya manusia suatu bangsa dapat ditingkatkan sebagai aset utama dalam membangun, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Terakhir Hargianto menyampaikan, bagi dirinya, pengabdian sebagai prajurit itu tiada batasnya, dan ketika seorang prajurit telah memasuki masa pensiun namun pengabdian kepada negara dan masyarakat haruslah terus berlangsung dan berlanjut dengan cara apa yang telah didapatkan selama di kedinasan untuk diterapkan di lingkungan dan masyarakat luas, dan selalu menjaga marwah dirinya sendiri maupun bekas kesatuannya.