Padang-- Bimbingan Teknis Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna)  angkatan ke VI yang digagas oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat resmi dimulai pada Selasa malam, (21/09/2021) di salah satu Hotel di Kota Padang. 

Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar Erman Rahman langsung membuka Bimtek Jitu Pasna angkatan VI. Dengan peserta sebanyak 115 orang dari berbagai kalangan. 

"kepada Seluruh peserta diharapkan dapat melakukan penghitungan kerugian dan kerusakan akibat dampak dari bencana sebagai persyaratan dokumen bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca, ujar Kalaksa. 

Kemudian sambungnya, peserta diharapkan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiagan Jitu Pasna ini karna sangat bermanfaat nantinya dan jangan lupa tetap selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah. 

Sementara itu Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri menyampaikan kegiatan pelatihan Jitu Pasna ini bertujuan melatih sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Terutama dalam menghitung, mengkaji, dan membuat dokumen kebutuhan pascabencana.  

Dikatakan Suryadi, Bimtek Jitu Pasna ini bertujuan melatih peserta agar mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana. Mulai dari data, hingga menyusun dokumen yang bisa dijadikan patokan terkait kebutuhan pascabencana yang lebih cepat dan akurat.

Menurutnya, semakin cepat dokumen disusun, tentu akan semakin cepat pula  kebutuhan pascabencana diserahkan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, data yang disusun tim Jitu Pasna ini akan menjadi patokan penyerahan bantuan. 

"Jadi dengan banyaknya yang sudah mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini, kita harap data yang didapat semakin cepat dan valid. Sebab dari masyarakatlah kita tahu data yang sebenarnya, bukan lagi menerka-nerka," tutupnya. (***)

 

 
Top