Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar Erman Rahman langsung membuka Bimtek Jitu
Pasna angkatan VI. Dengan peserta sebanyak 115 orang dari berbagai
kalangan.
"kepada Seluruh peserta diharapkan dapat melakukan penghitungan
kerugian dan kerusakan akibat dampak dari bencana sebagai persyaratan dokumen
bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca, ujar Kalaksa.
Kemudian sambungnya, peserta diharapkan sungguh-sungguh dalam mengikuti
kegiagan Jitu Pasna ini karna sangat bermanfaat nantinya dan jangan lupa tetap
selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh
pemerintah.
Sementara itu Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar,
Suryadi Eviontri menyampaikan kegiatan pelatihan Jitu Pasna ini bertujuan
melatih sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Terutama dalam menghitung,
mengkaji, dan membuat dokumen kebutuhan pascabencana.
Dikatakan Suryadi, Bimtek Jitu Pasna ini bertujuan melatih peserta agar
mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana. Mulai dari data,
hingga menyusun dokumen yang bisa dijadikan patokan terkait kebutuhan
pascabencana yang lebih cepat dan akurat.
Menurutnya, semakin cepat dokumen disusun, tentu akan semakin cepat
pula kebutuhan pascabencana diserahkan pemerintah melalui Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, data yang disusun tim Jitu Pasna ini
akan menjadi patokan penyerahan bantuan.
"Jadi dengan banyaknya yang sudah mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini,
kita harap data yang didapat semakin cepat dan valid. Sebab dari masyarakatlah
kita tahu data yang sebenarnya, bukan lagi menerka-nerka," tutupnya. (***)